Rabu, 26 September 2012


Membersihkan Jamur dari Kaca Mobil

Kaca mobil adalah salah satu bagian kendaraan yang sangat penting, karena bisa menjaga kita agar terhindar dari sinar ultra violet atau air hujan yang kerap muncul pada saat tidak terduga. Tak heran bila bagian ini nyaris selalu terlihat kotor, namun hal ini tidak bisa dibiarkan. Kaca yang terlalu lama tidak dibersihkan akan menjadi kusam dan menjadi tempat tumbuhnya jamur.

Untuk menghindarinya, bersihkan kaca mobil Anda dengan teratur dalam jangka waktu tertentu (kalau perlu setiap hari di musim hujan). Untuk melakukannya tidak perlu ke salon kecantikan obil, sebab hanya butuh benda-benda sederhana yang bisa diperoleh dari dalam rumah seperti sabun mandi cair dan spons pembersih. Berikut adalah kiat-kiat jitu membersihkan kaca supaya terhindar dari jamur.


Langkah pertama adalah membasuh bagian permukaan kaca yang terkena  noda/kotoran dengan air bersih. Untuk melakukannya, gunakan lap yang tidak berserat sebab permukaan kasar pada lap berserat bisa membuat kaca Anda yang tadinya mulus jadi tergores dan meninggalkan bekas. Berikan sabun (biasanya sabun cair yang telah dicampur dengan air) ke permukaan kaca, kemudian lap sampai busa merata.
Untuk membilasnya, siram air ke permukaan kemudian disusul oleh pengeringan dengan menggunakan lap. Untuk fase ini, usahakan supaya lap tidak basah. Dengan demikian, kaca jadi bebas dari noda dan karat. Sebagai langkah perawatan, hindari memarkir mobil dalam keadaan terjemur langsung oleh terik matahari karena bisa mempercepat proses timbulnya jamur. Kemudian, setiap 
habis bepergian, jangan lupa bersihkan mobil dengan menggunakan lap atau kemoceng. Dan terakhir, jangan lupa untuk membersihkan kaca mobil minimal dua minggu sekali 


PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 4 TAK


Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif :
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.

Langkah kesatu

Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1.         Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
2.         Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3.         Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
4.         Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang akar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
5.         Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.

Langkah kedua

Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1.         Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
2.         Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3.         Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4.         Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
KELOMPOK PROGRAM PRODUKTIF
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 14 BANDUNG

BIDANG STUDI KEAHLIAN                :  TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN           :  TEKNIK OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN                  :  TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF

KODE                                                        :  022


A.         DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR
1.       Memahami dasar-dasar mesin
1.1.     Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan
1.2.     Menerangkan komponen/elemen mesin
1.3.     Menerangkan material dan kemampuan proses
2.       Memahami proses-proses dasar pembentukan logam
2.1.     Menjelaskan proses pengecoran
2.2.     Menjelaskan proses pembentukan
2.3.     Menjelaskan proses pemesinan
3.       Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi
3.1.     Menjelaskan konsep motor bakar
3.2.     Menjelaskan konsep motor listrik
3.3.     Menjelaskan konsep generator listrik
3.4.     Menjelaskan konsep pompa fluida
3.5.     Menjelaskan konsep kompresor
3.6.     Menjelaskan konsep refrijerasi
4.       Menginterpretasikan gambar teknik
4.1.     Menjelaskan astandar menggambar teknik
4.2.     Menggambar persepektif, proyeksi, pandangan, dan potongan
4.3.     Menjelaskan symbol-simbol kelistrikan
4.4.     Membaca wiring diagram
4.5.     Menginterpretasikan gambar teknik dan rangkaian
5.       Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja
5.1.     Merawat peralatan dan perlengkapan perbaikan di tempat kerja
5.2.     Menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan
5.3.     Menggunakan fastener
6.       Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)
6.1.     Mengidentifikasi alat-alat ukur
6.2.     Menggunakan alat-alat ukur mekanik
6.3.     Menggunakan alat ukur pneumatik
6.4.     Menggunakan alat-alat ukur elektrik/elektronic
6.5.     Merawat alat-alat ukur
7.       Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja
7.1.     Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
7.2.     Melaksanakan prosedur K3
7.3.     Mengidentifikasi aspek-aspek keamanan kerja
7.4.     Mengontrol kontaminasi
7.5.     Mendemonstrasikan pemadaman kebakaran
7.6.     Melakukan pengangkatan benda kerja secara manual
7.7.     Menerapkan pekerjaan sesuai SOP

B.         KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR
1.   Melaksanakan pengelasan, pemotongan termal dan pemanasan
1.1.    Melaksanakan pengelasan las CO2 (MIG) dan las elektroda secara manual
1.2.    Melaksanakan pengelasan gas oxy-acetylene (karbid) dan las titik
1.3.    Melaksanakan pemanasan termal
1.4.    Melaksanakan pemotongan termal
2.   Menentukan prosedur dan harga perbaikan
2.1.    Memeriksa pengecatan kendaraan dan aksesorisnya
2.2.    Memeriksa kerusakan komponen kendaraan untuk penentuan tindakan perbaikan yang lebih baik
2.3.    Menentukan prosedur perbaikan dan penggantian secara tertulis
2.4.    Mengkalkulasi harga perbaikan
3.   Memperbaiki panel-panel bodi
3.1.    Mengidentifikasi panel/komponen bodi yang akan diperbaiki
3.2.    Menata komponen bodi yang tidak diperbaiki
3.3.    Melaksanakan pengetokan panel dengan cara hot dan cold shrinking
3.4.    Melaksanakan metal finishing pada panel
3.5.    Melaksanakan perataan panel dengan bodi filler/dempul
4.   Memperbaiki kerusakan kecil panel (patching).
4.1.    Melaksanakan pembentukan panel ulang kerusakan kecil
4.2.    Melaksanakan prosedur pengukuran panel bodi secara manual
4.3.    Melaksanakan penambalan panel dan perataan
5.   Memperbaiki panel utama yang dilas
5.1.    Mengelas panel bodi
5.2.    Membuat pola
5.3.    Membentuk kulit panel bodi
6.   Memperbaiki panel pintu atau fender
6.1.    Melepas perangkat tambahan elektronik
6.2.    Memasang panel pintu atau fender
6.3.    Melepas panel pintu atau fender
6.4.    Memasang perangkat tambahan
7.   Memperbaiki pelindung moulding, transfer/gambar-gambar hiasan, stiker lis dan spoiler
7.1.    Melepas pelindung moulding, transfer dan decal
7.2.    Memperbaiki pelindung moulding, transfer dan decal
8.   Memasang sealer pada sambungan komponen dan bahan peredam
8.1.    Mengidentifikasi bahan dan peralatan perapat serta peredam
8.2.    Memasang perapat dan peredam
8.3.    Menguji sambungan dan peredam
9.   Memperbaiki kaca kendaraan
9.1.    Memperbaiki luka kecil, retak dan goresan pada kaca yang berlapis
9.2.    Memperbaiki kaca depan/belakang yang berlapis karet
9.3.    Memperbaiki kaca bodi yang tetap dan yang dapat digerakkan
10. Memasang kaca film
10.1.  Mengidentifikasi kaca film
10.2.  Mempersiapkan permukaan kaca
10.3.  Memasang kaca film
11. Menggunakan bahan vernies untuk penyelesaian akhir
11.1.  Mempersiapkan bahan vernies untuk dengan menggunakan spray
11.2.  Menggunakan bahan vernies untuk penyelesaian akhir pengecatan
12. Melaksanakan prosedur masking
12.1.  Mengidentifikasi berbagai jenis masking.
12.2.  Menggunakan masking
13. Melaksanakan pengecatan ulang
13.1.  Menghilangkan korosi/kerak
13.2.  Mempersiapkan permukaan bodi
13.3.  Menggunakan primer dan sealer
13.4.  Mempersiapkan permukaan yang telah diberi primer dan surfacer untuk penyelesaian akhir pengecatan
13.5.  Menguji penyesuaian warna dengan kartu warna
14. Melaksanakan perbaikan kecil cat (spot repair)
14.1.  Mempersiapkan permukaan panel
14.2.  Memperbaiki ccat pada permukaan cat
14.3   Mengkilapkan secara manual
14.4   Mengkilapkan dengan menggunakan mesin
15. Melaksanakan perbaikan sistem kelistrikan bodi
15.1.  Menjelaskan dasar kelistrikan bodi
15.2.  Membongkar kelistrikan bodi
15.3   Memasang kelistrikan bodi