BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan sistem
ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematika dan berkesinambungan antara
pendidikan di sekolah dengan program keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
belajar langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
Pelaksanaan
Pedidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “Link and
Macth” dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat, yaitu sekolah dan dunia
industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dari
kegiatan penyenggaraan praktek di dunia usaha/industri ini disamping keahlian
profesional siswa meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
usaha/industri, juga siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi; kemauan
kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatifitas, hasil pekerjaan yang
berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.
Untuk mendeteksi
perkembangan para siswa peserta prakerin di dunia usaha/industri, diperlukan
suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualifikasi dan jenis
kegiatan praktek siswa. Perangkat dimaksud disebut ”Buku Kegiatan Siswa”. Buku
ini berfungsi sebagai suatu bentuk laporan kegiatan siswa selama bekerja di
dunia usaha/industri.
B.
LANDASAN HUKUM
Pelaksaan Sistem Ganda
pada Pendidikan Menengah Kejuruan didasarkan pada:
UU No. 2 tahun 1989,
tentang Sistem Pendidikan Ganda Nasional, PP Nomor 29 tahun 1990, tentang peran
serta masyarakat dalam pendidikan nasional, kandepdikbud Nomor 080/U/1993,
sebagai berikut:
a.
penyelenggaraan pendidikan
dilaksakan melalui 2 (Dua) jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah. (UUSPN, Bab IV, pasal 10 ayat 1)
b.
Penyelenggaraan sekolah
menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para
dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan. (PP No. 29, Bab XI, pasal 29 ayat 1)
c.
Pengadaan dan pendayagunaan
sumber pendidikan dilakukan oleh pemerintaah, masyarakat dan keluarga didik.
UUSPN, Bab VIII, Pasal 133)
d.
Masyarakat sebagai mitra
pemerintah berkesempaatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional. (UUSPN, Bab XII, pasal 47 ayat 1)
e.
Peran serta masyarakat dapat
berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja. (PP No. 39 Bab
III, pasal 4 butir 8)
f.
Pemerintah dan masyarakat
menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta dalam
sistem pendidikan nasional. (PP Nmo 29, Bab VI pasal 8 ayat 1)
g.
Pada sekolah menengah dapat
dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan
pendidikan menengah. (PP Nomor 29, Bab XIII, pasal 32 ayat2)
h.
Kerjasama SMK dengan dunia
usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan
kebutuhan dunia usaha kerja yang diusahakan dengan asas saling menguntungkan
i.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dapat memilih pola penyelenggaraan sebagai berikut:
1.
Menggunakan Unit Produksi
Sekolah yang beroperasi secara profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan
2.
Melaksanakan sebagian kelompok
mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya di dunia
usaha atau industri
3.
Melakasanakan kelompok mata
pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya
di masyarakat, dunia usaha dan industri
C. LANDASAN PEMIKIRAN
1.
SMKN 14 Bandung mengemban misi
sebagai tempat untuk membidik para siswa agar menjadi tenaga kerja terampil
tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing-masing,
2.
Tamatan dapat menampilkan diri
sebagai manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan
mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tamatan memiliki profil kemampuan sebagai berikut:
a.
Penterjemah desain
b.
Perancang/desain
c.
Kreator/pencipta
d.
Pengelola usaha
e.
Tenaga madya dalam proses
produksi masal
3. SMK Negeri 14
Bandung harus mampu mewujudkan misi dan tujuan pendidikan tersebut di atas
dengan cara melahirkan lulusan yang dapat diandalkan sebagai tenaga yang
profesional dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang seni, kriya dan
teknologi di masyarakat/dunia usaha
D. TUJUAN
Pendidkan Sistem
Ganda (PSG) bertujuan untuk:
1.
Menghasillkan tenaga kerja yang
memiliki profesionalisme, Memperoleh ”Link and Match” antara sekolah dan
industri,
2.
Meningkatkan efisiensi proses
pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja yang berkualitas profesional,
3.
Memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
BAB II
DATA PERUSAHAAN
2.1 IDENTITAS
1. Nama Perusahaan : PT. Astra international
2. Alamat : Jln. Soekarno Hatta No. 759 Bandung
3. No Tlp/Fax : Telp.: 022 780 2000 Fax.: 022 780 7766
4. Nama Pembimbing : Rully Alimansyah
2.2 SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
A. Sejarah singkat dan
bidang usaha perusahaan
Keberadaan dari PT. Astra
international ini tak lahir begitu saja, melainkan melalui suatu
tahapan-tahapan periode waktu tertentu sesuai dengan perkembangan perusahaan
tersebut, tahapan-tahapan tersebut diantaranya sebagai berikut :
Pada periode 1970-1980
Periode ini tepatnya pada tanggal
12 april 1971 didirikan suatu perusahaan baru yang diberi nama PT. TOYOTA ASTRA
MOTOR (PT. TAM), dimana modal usahanya adalah patungan antara ASTRA dan TOYOTA
MOTOR COMPANY (TMC) dengan komposisi saham 49% dimiliki oleh Astra dan 51%
dimiliki oleh TOYOTA MOTOR COMPANY (TMC). Dengan melihat perbandingan
kepemilikan atas saham tersebut maka kepemilikan beralih menjadi PT. Astra
international kepada PT. TOYOTA ASTRA MOTOR (TAM).
PT. Toyota
Astra motor (TAM) ini hanya bertugas memproduksi saja tetapi tidak menjual
langsung ke konsumen, sedangkan kendaraan Toyota tetap dipegang oleh PT. Astra international, inc melualui Toyota division sebagai
penyalur utama (main dealer).
Dengan bantuan kerja sama PT.
Toyota Astra Motor (TAM) selanjutnya pada tahun 1973, PT. Astra International,
inc di tunjuk pula sebagai agen tunggal untuk produk-produk Daihatsu. Pada
tanggal 1 september 1973, status Toyota division kemudian diubah menjadi motor
vehicle division. Akibat terjadinya pemasaran kendaraan Toyota, maka pada
tanggal 1 januari 1976 dibentuklah Astra Motor Sales (AMS), atas dasar akte
notaris kartini mulyadi, SH No.195 Tanggal 30 juli 1975 dan No. 52 Pada tanggal
10 Oktober 1975, Astra Motor Sales (AMS) inilah yang dikenal menjadi penyalur
utama (main dealer) kendaraan mobil merk Toyota hampir seluruh wilayah
indonesia kecuali di wilayah jawa tengah . hal ini dikarenakan penyalurnya di
pegang oleh PT. New Ratna Motor Semarang, riau dan pekan baru dipegang
oleh PT. Agung Concern, Sulawesi utara dan sekitarnya termasuk Irian jaya
dipegang oleh Hadji Kaall maka motor vehicle division agen tunggal kendaraan
Daihatsu saja. Karena pemasaraan mobil Toyota beralih pada Astra Motor Sales
(AMS).
Periode tahun 1980-1990
Pada tahun periode ini Peugeot
dan Renault ikut bergabung dengan PT. Astra International, inc disamping
kendaraan merk lainnya seperti kendaraan merk BMW (6
oktober 1985), kendaraan Isuzu (Maret 1988), dan kendaraan Fiat (Juni
1988). Pada tanggal 1 januari 1989 Toyota Astra Motor (TAM) melakukan kerja
sama lagi dengan multi Astra dan Toyota Engine Indonesia sehingga kini PT.
Toyota Astra Motor (TAM) merupakan gabungan dari empat perusahaan,
hal ini merubah komposisi saham menjadi 50% dipegang PT. Astra international,
inc dan 49% dipegang oleh PT, Toyota motor company (TMC). Dalam rangka persiapan
go public maka pada bulan september 1989 PT. Astra international, inc menadakan
resktrukturisasi perusahaan dalam Astra group menyederhanakan nama tersebut,
maka pada bulan april 1990 namanya disebut AUTO 2000 untuk memudahkan mengingat
namanya. AUTO 2000 merupakan tempat penjualan resmi authorized main dealerbagi
kendaraan yang bermerk Toyota yang berpusat di jalan gaya baru III no. 03
jakarta 14330
B. Profil perusahaan
AUTO 2000 Sebagai dealer yang
utama dan terbesar di indonesia, selain menawarkan bebagai produk kendaraaan
bermotor bermerk Toyota juga menawarkan service dan sparepart (suku cadang).
Sebagai komitmennya dalam bidang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan yang memiliki kendaraan Toyota di seluruh indonesia.
Jaringannya yang luas dan hubungannya dengan Toyota Motor Corporation Jepang,
selalu menjamin adanya inovasi mutakhir dalam bidang Otomotif ini, semata-mata
untuk mewujudkan komitmennya untuk menjadi yang terbesar dan yang terbaik
dibidang otomotif. Dengan pengetahuan yang dimilikinya mengenai pasar local dan
pengalaman yang profesional dalam mengelolanya telah memungkinkan AUTO 2000
secara terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya kepada
konsumen serta masyarakat luas.
Kantor-kantor cabang utama AUTO
2000 tersebar secara merata di hampir seluruh wilayah indonesia, antara lain
berada di : medan, padang, palembang, tanjung karang, bogor, jakarta, bandung,
cirebon, surabaya, malang, jember, Denpasar, mataram, kupang, pontianak, dan
balikpapan.
2.3 Struktur Organisasi
Perusahaan/Divisi dan Fungsi
Peranan organisasi dalam suatu
perusahaan tidak dapat dianggap kecil, Struktur organisasi dimaksudkan untuk
memudahkan management dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk dapat mencapai tujtuan,
organisasi harus memiliki management yang baik dimana management adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya
organisasi serta proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
2.3 Gambar Struktur Organisasi
Gambar 2.1
FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI AUTO
2000 CIBIRU 2010
1. Kepala
bengkel : memberi
inputan-inputan pada instruktur dan team, pengontrol
dan penilai kinerja team di bengkel.
2. Instruktur : bertanggung
jawab atas lancarnya flow service di bengkel, membentuk team kecil untuk
mempermudah pengontrolan di setiap line, mencatat iregular yang terjadi di
bengkel untuk kita improve bersama.
3. Service
advisor : melayani
customer yang akan melakukan service pada kendaraannya dengan ramah,
profesional dan penuh sapaan.
4. Pic
booking & MRS : melayani
customer yang akan melakukan service melalui booking lewat telepon selular atau
online.
5. Foreman : membawahi
teknisi, membuat team kecil di lapangan, media informan untuk teknisi apabila
menemui trouble, melakukan final check pada kendaraan yang telah beres service.
6. Mekanik
THS : melayani
customer yang menginginkan service di tempat, membereskan dokumen-dokumen
service THS dan melakukan final check.
7. Teknisi/mekanik : melakukan
general repair atau service berkala menurut perintah kerja bengkel yang telah
ditentukan service advisor.
8. Partsman : mempersiapkan
spare part yang akan diganti sesuai data dari perintah kerja bengkel yang telah
di request service advisor dengan cepat dan tepat.
9. Adm
gudang bahan : mempersiapkan
bahan, SST atau tools yang diminta mekanik.
10. Adm
service billing : mengatur
dokumen penjualan unit.
11. PDS : mempersiapkan
segala keperluan untuk pengiriman unit yang terjual kepada customer (free
delivery service)
12. Service
plus : mencuci/membersihkan
kendaraan yang telah beres service dan diserahkan ke service advisor.
D. ALOKASI WAKTU KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKERIN
Satuan waktu
kegiatan yang terhitung dalam uraian ini adalah kegiatan yang dimulai dari isi
pendidikan dan latihan, komponen praktek dasar profesi (kegiatan tahap pertama)
dan komponen praktek keahlian profesi (kegiatan tahap kedua)
1.
Jumlah satuan waktu kegiatan
PSG
Kegiatan yang dimulai tahun Kedua (semester 4) sampai berakhirnya
tahun ketiga (semester 5) satuan waktu kegiatannya berlangsung selama 90 hari
efektif.
2.
Alokasi satuan waktu tahap
kedua
Kegiatan prakerin tahap kedua
Kegiatan prakerin yang dilaksanakan peserta didik tahun Ketiga
(semester 4)
dengan memakai sistem Blok Release (berlangsung dalam satuan masa kegiatan)
yang berlangsung selama 6 (enam) bulan atau ± 750 s.d. 800 jam.
E. EVALUASI DAN
SERTIFIKASI
Evaluasi adalah
bagian dari mata rantai Pendidikan Sistem Ganda, terutama ditinjau dari
kepentingan peserta didik setelah melaksanakan kegiatan berjenjang dari
kegiatan Prakerin sampai diakhiri dengan latihan kerja di Instansi Pasangan
(DU/DI), untuk itu diperlukan sebuah sistem evaluasi untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan para peserta didik setelah melaksanakan latihan kerja.
Pelaksanaan
Evaluasi Prakerin di SMKN 14 Bandung dengan menggunakan perangkat evaluasi yang
telah disepakati antara SMKN 14 Bandung dengan Institusi Pasangan (DU/DI),
perangkat evaluasi tersebut adalah :
a. Buku Kegiatan
Adalah perangkat evaluasi untuk mendeteksi perkembangan para peserta
didik selama melaksanakan kegiatan PSG di Institusi Pasangan (DU/DI). Selain
itu buku kegiatan akan memberikan informasi tentang kualifikasi dan jenis
kegiatan praktek para perserta didik. Buku diisi/dibuat pada setiap Institusi
Pasangan (DU/DI) tempat program kegiatan Prakerin dilaksanakan berbentuk format
isian.
b. Penilaian
Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta didik selama bekerja di
Institusi Pasangan (DU/DI) terutama
nilai yang berisi tentang bagaimana menetukan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam menguasai kemampuan dan perilaku selama melaksanakan pekerjaan.
Berbeda dengan pengisian buku kegiatan Prakerin yang lebih bersifat laporan,
perkembangan dan bukti kegiatan peserta didik selama melaksanakan praktek kerja
di Institusi Pasangan berdasarkan atas kriteria penilaian sesuai kriteria
standar yang sudah berlaku dalam menilai karyawan/tenaga kerja tetap di
Institusi Pasangan (DU/DI) masing-masing.
c. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan Penilaian (penilaian) adalah sepenuhnya menjadi wewenang
pihak Institusi Pasangan (DU/DI) tempat dilaksanakannya praktek kerja pelatihan
di Industri dengan aspek yang dinilai meliputi :
1. Aspek Teknis
Tingkat penguasaan keterampilan peserta didik dalam penyelesaian pekerjaannya
(kemampuan produktif)
2. Aspek Non Teknis
Sikap dan perilaku peserta didik selama melaksanakan praktek kerja
seperti : disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kerjasama dan lain-lain
BAB III
PENUTUP
Setiap pembahasan di atas
pada dasarnya dikaitkan dengan rencana kegiatan Prakerin untuk tahun pelajaran
2008/2009. Oleh karena itu setiap upaya yang dilakukan oleh setiap unsur
kelembagaan pada Prakerin ini perlu didorong, dibimbing dan diarahkan pada
peningkatan efektifitas pelaksanaan Prakerin. Rencana kerja Prakerin diharapkan
dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di
dunia usaha dan dunia industri, baik bagi para peserta didik sebagai subjek
pelaku dari program Prakerin maupun para pembimbing/instrukur dan staf
keanggotaan dari kelembagaan Prakerin, serta sekolah pada umumnya.
Mudah-mudahan apa yang kita
rencanakan dan kerjakan ini dapat dipetik manfaatnya dikemudian hari.
JADWAL
KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
NO.
|
URAIAN KEGIATAN
|
PELAKSANAAN
|
1.
|
Perbaikan nilai Raport Sem
1 s.d. 3
|
1 s.d. 31 Desember 2008
|
2.
|
Penyerahan Perlengkapan
|
28 s.d. 31 Juli 2008
|
3.
|
Pembekalan Siswa 1
|
20 Desember 2008
|
4.
|
Pembekalan Siswa 2
|
12 Januari 2009
|
5.
|
Pelepasan peserta Prakerin
|
02 Januari 2009
|
6.
|
Pelepasan peserta Prakerin
|
12 Januari 2009
|
7.
|
Pelaksanaan Prakerin
|
02/12 Januari s.d. 28
Maret 2009
|
8.
|
Monitoring 1 oleh
Pembimbing
|
27 s.d. 31 Januari 2009
|
9.
|
Monitoring 2 oleh
Pembimbing
|
23 s.d. 28 Februari 2009
|
10.
|
Supervisi oleh TIM
|
3 s.d. 8 Maret 2009
|
11.
|
Penjemputan peserta
Prakerin
|
30 s.d. 31 Maret 2009
|
12.
|
Masuk Sekolah/KBM
|
1 April 2009
|
13.
|
Pengumpulan Jurnal, Buku
Nilai dan Laporan
|
1 s.d. 4 April 2009
|
14.
|
Evaluasi Kegiatan
|
April 2009
|
2013