Selasa, 29 April 2014

CONTOH LAPORAN PRAKERIN

BAB I
PENDAHULUAN


A.           LATAR BELAKANG
Pendidikan sistem ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematika dan berkesinambungan antara pendidikan di sekolah dengan program keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Pelaksanaan Pedidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “Link and Macth” dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat, yaitu sekolah dan dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dari kegiatan penyenggaraan praktek di dunia usaha/industri ini disamping keahlian profesional siswa meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri, juga siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi; kemauan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatifitas, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.
Untuk mendeteksi perkembangan para siswa peserta prakerin di dunia usaha/industri, diperlukan suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualifikasi dan jenis kegiatan praktek siswa. Perangkat dimaksud disebut ”Buku Kegiatan Siswa”. Buku ini berfungsi sebagai suatu bentuk laporan kegiatan siswa selama bekerja di dunia usaha/industri.


B.           LANDASAN HUKUM
    Pelaksaan Sistem Ganda pada Pendidikan Menengah Kejuruan didasarkan pada:

UU No. 2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Ganda Nasional, PP Nomor 29 tahun 1990, tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional, kandepdikbud Nomor 080/U/1993, sebagai berikut:
a.     penyelenggaraan pendidikan dilaksakan melalui 2 (Dua) jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. (UUSPN, Bab IV, pasal 10 ayat 1)
b.     Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. (PP No. 29, Bab XI, pasal 29 ayat 1)
c.      Pengadaan dan pendayagunaan sumber pendidikan dilakukan oleh pemerintaah, masyarakat dan keluarga didik. UUSPN, Bab VIII, Pasal 133)
d.     Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempaatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. (UUSPN, Bab XII, pasal 47 ayat 1)
e.     Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja. (PP No. 39 Bab III, pasal 4 butir 8)
f.       Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta dalam sistem pendidikan nasional. (PP Nmo 29, Bab VI pasal 8 ayat 1)
g.      Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah. (PP Nomor 29, Bab XIII, pasal 32 ayat2)
h.     Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha kerja yang diusahakan dengan asas saling menguntungkan
i.       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat memilih pola penyelenggaraan sebagai berikut:
1.      Menggunakan Unit Produksi Sekolah yang beroperasi secara profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan
2.      Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya di dunia usaha atau industri
3.      Melakasanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan  sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan industri

C.      LANDASAN PEMIKIRAN
1.      SMKN 14 Bandung mengemban misi sebagai tempat untuk membidik para siswa agar menjadi tenaga kerja terampil tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing-masing,
2.      Tamatan dapat menampilkan diri sebagai manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tamatan memiliki profil kemampuan sebagai berikut:
a.      Penterjemah desain
b.      Perancang/desain
c.      Kreator/pencipta
d.      Pengelola usaha
e.      Tenaga madya dalam proses produksi masal
3.   SMK Negeri 14 Bandung harus mampu mewujudkan misi dan tujuan pendidikan tersebut di atas dengan cara melahirkan lulusan yang dapat diandalkan sebagai tenaga yang profesional dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang seni, kriya dan teknologi di masyarakat/dunia usaha

D.      TUJUAN
Pendidkan Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk:
1.      Menghasillkan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme, Memperoleh ”Link and Match” antara sekolah dan industri,
2.      Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja yang berkualitas profesional,
3.      Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.





BAB II
DATA PERUSAHAAN

2.1     IDENTITAS
1.   Nama Perusahaan           :   PT. Astra international
2.   Alamat                           :   Jln. Soekarno Hatta No. 759 Bandung
3.   No Tlp/Fax                     :   Telp.: 022 780 2000 Fax.: 022 780 7766
4.   Nama Pembimbing          :   Rully Alimansyah

2.2     SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
A.      Sejarah singkat dan bidang usaha perusahaan
Keberadaan dari PT. Astra international ini tak lahir begitu saja, melainkan melalui suatu tahapan-tahapan periode waktu tertentu sesuai dengan perkembangan perusahaan tersebut, tahapan-tahapan tersebut diantaranya sebagai berikut :
Pada periode 1970-1980
Periode ini tepatnya pada tanggal 12 april 1971 didirikan suatu perusahaan baru yang diberi nama PT. TOYOTA ASTRA MOTOR (PT. TAM), dimana modal usahanya adalah patungan antara ASTRA dan TOYOTA MOTOR COMPANY (TMC) dengan komposisi saham 49% dimiliki oleh Astra dan 51% dimiliki oleh TOYOTA MOTOR COMPANY (TMC). Dengan melihat perbandingan kepemilikan atas saham tersebut maka kepemilikan beralih menjadi PT. Astra international kepada PT. TOYOTA ASTRA MOTOR (TAM).
PT. Toyota Astra motor (TAM) ini hanya bertugas memproduksi saja tetapi tidak menjual langsung ke konsumen, sedangkan kendaraan Toyota tetap dipegang oleh PT. Astra international, inc melualui Toyota division sebagai penyalur utama (main dealer).
Dengan bantuan kerja sama PT. Toyota Astra Motor (TAM) selanjutnya pada tahun 1973, PT. Astra International, inc di tunjuk pula sebagai agen tunggal untuk produk-produk Daihatsu. Pada tanggal 1 september 1973, status Toyota division kemudian diubah menjadi motor vehicle division. Akibat terjadinya pemasaran kendaraan Toyota, maka pada tanggal 1 januari 1976 dibentuklah Astra Motor Sales (AMS), atas dasar akte notaris kartini mulyadi, SH No.195 Tanggal 30 juli 1975 dan No. 52 Pada tanggal 10 Oktober 1975, Astra Motor Sales (AMS) inilah yang dikenal menjadi penyalur utama (main dealer) kendaraan mobil merk Toyota hampir seluruh wilayah indonesia kecuali di wilayah jawa tengah . hal ini dikarenakan penyalurnya di pegang oleh PT. New Ratna Motor Semarang, riau dan pekan baru dipegang oleh  PT. Agung Concern, Sulawesi utara dan sekitarnya termasuk Irian jaya dipegang oleh Hadji Kaall maka motor vehicle division agen tunggal kendaraan Daihatsu saja. Karena pemasaraan mobil Toyota beralih pada Astra Motor Sales (AMS).

Periode tahun 1980-1990
Pada tahun periode ini Peugeot dan Renault ikut bergabung dengan PT. Astra International, inc disamping kendaraan merk lainnya seperti kendaraan merk BMW (6 oktober 1985), kendaraan Isuzu (Maret 1988), dan kendaraan Fiat (Juni 1988). Pada tanggal 1 januari 1989 Toyota Astra Motor (TAM) melakukan kerja sama lagi dengan multi Astra dan Toyota Engine Indonesia sehingga kini PT. Toyota Astra Motor  (TAM) merupakan gabungan dari empat perusahaan, hal ini merubah komposisi saham menjadi 50% dipegang PT. Astra international, inc dan 49% dipegang oleh PT, Toyota motor company (TMC). Dalam rangka persiapan go public maka pada bulan september 1989 PT. Astra international, inc menadakan resktrukturisasi perusahaan dalam Astra group menyederhanakan nama tersebut, maka pada bulan april 1990 namanya disebut AUTO 2000 untuk memudahkan mengingat namanya. AUTO 2000 merupakan tempat penjualan resmi authorized main dealerbagi kendaraan yang bermerk Toyota yang berpusat di jalan gaya baru III no. 03 jakarta 14330

B.       Profil perusahaan
AUTO 2000 Sebagai dealer yang utama dan terbesar di indonesia, selain menawarkan bebagai produk kendaraaan bermotor bermerk Toyota juga menawarkan service dan sparepart (suku cadang). Sebagai komitmennya dalam bidang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang memiliki kendaraan Toyota di seluruh indonesia. Jaringannya yang luas dan hubungannya dengan Toyota Motor Corporation Jepang, selalu menjamin adanya inovasi mutakhir dalam bidang Otomotif ini, semata-mata untuk mewujudkan komitmennya untuk menjadi yang terbesar dan yang terbaik dibidang otomotif. Dengan pengetahuan yang dimilikinya mengenai pasar local dan pengalaman yang profesional dalam mengelolanya telah memungkinkan AUTO 2000 secara terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya kepada konsumen serta masyarakat luas.
Kantor-kantor cabang utama AUTO 2000 tersebar secara merata di hampir seluruh wilayah indonesia, antara lain berada di : medan, padang, palembang, tanjung karang, bogor, jakarta, bandung, cirebon, surabaya, malang, jember, Denpasar, mataram, kupang, pontianak, dan balikpapan.

2.3     Struktur Organisasi Perusahaan/Divisi dan Fungsi
Peranan organisasi dalam suatu perusahaan tidak dapat dianggap kecil, Struktur organisasi dimaksudkan untuk memudahkan management dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk dapat mencapai tujtuan, organisasi harus memiliki management yang baik dimana management adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya organisasi serta proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2.3 Gambar Struktur Organisasi
Gambar 2.1
FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI AUTO 2000 CIBIRU 2010

1.   Kepala bengkel              :    memberi inputan-inputan pada instruktur dan  team, pengontrol dan penilai kinerja team di bengkel.
2.   Instruktur                      :    bertanggung jawab atas lancarnya flow service di bengkel, membentuk team kecil untuk mempermudah pengontrolan di setiap line, mencatat iregular yang terjadi di bengkel untuk kita improve bersama.
3.   Service advisor             :    melayani customer yang akan melakukan service pada kendaraannya dengan ramah, profesional dan penuh sapaan.
4.   Pic booking & MRS        :    melayani customer yang akan melakukan service melalui booking lewat telepon selular atau online.
5.   Foreman                       :    membawahi teknisi, membuat team kecil di lapangan, media informan untuk teknisi apabila menemui trouble, melakukan final check pada kendaraan yang telah beres service.
6.   Mekanik THS                 :    melayani customer  yang menginginkan service di tempat, membereskan dokumen-dokumen service THS dan melakukan final check.
7.   Teknisi/mekanik           :    melakukan general repair atau service berkala menurut perintah kerja bengkel yang telah ditentukan service advisor.
8.   Partsman                      :    mempersiapkan spare part yang akan diganti sesuai data dari perintah kerja bengkel yang telah di request service advisor dengan cepat dan tepat.
9.   Adm gudang bahan        :    mempersiapkan bahan, SST atau tools yang diminta mekanik.
10.  Adm service billing        :    mengatur dokumen penjualan unit.
11.  PDS                              :    mempersiapkan segala keperluan untuk pengiriman unit yang terjual kepada customer (free delivery service)
12.  Service plus                  :    mencuci/membersihkan kendaraan yang telah beres service dan diserahkan ke service advisor.


D.   ALOKASI WAKTU KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKERIN
Satuan waktu kegiatan yang terhitung dalam uraian ini adalah kegiatan yang dimulai dari isi pendidikan dan latihan, komponen praktek dasar profesi (kegiatan tahap pertama) dan komponen praktek keahlian profesi (kegiatan tahap kedua)
1.      Jumlah satuan waktu kegiatan PSG
Kegiatan yang dimulai tahun Kedua (semester 4) sampai berakhirnya tahun ketiga (semester 5) satuan waktu kegiatannya berlangsung selama 90 hari efektif.

2.      Alokasi satuan waktu tahap kedua
Kegiatan prakerin tahap kedua
Kegiatan prakerin yang dilaksanakan peserta didik tahun Ketiga (semester 4) dengan memakai sistem Blok Release (berlangsung dalam satuan masa kegiatan) yang berlangsung selama 6 (enam) bulan atau ± 750 s.d. 800 jam.


E.       EVALUASI DAN SERTIFIKASI
Evaluasi adalah bagian dari mata rantai Pendidikan Sistem Ganda, terutama ditinjau dari kepentingan peserta didik setelah melaksanakan kegiatan berjenjang dari kegiatan Prakerin sampai diakhiri dengan latihan kerja di Instansi Pasangan (DU/DI), untuk itu diperlukan sebuah sistem evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para peserta didik setelah melaksanakan latihan kerja.
Pelaksanaan Evaluasi Prakerin di SMKN 14 Bandung dengan menggunakan perangkat evaluasi yang telah disepakati antara SMKN 14 Bandung dengan Institusi Pasangan (DU/DI), perangkat evaluasi tersebut adalah :
a.       Buku Kegiatan
Adalah perangkat evaluasi untuk mendeteksi perkembangan para peserta didik selama melaksanakan kegiatan PSG di Institusi Pasangan (DU/DI). Selain itu buku kegiatan akan memberikan informasi tentang kualifikasi dan jenis kegiatan praktek para perserta didik. Buku diisi/dibuat pada setiap Institusi Pasangan (DU/DI) tempat program kegiatan Prakerin dilaksanakan berbentuk format isian.

b.       Penilaian
Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta didik selama bekerja di Institusi Pasangan  (DU/DI) terutama nilai yang berisi tentang bagaimana menetukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai kemampuan dan perilaku selama melaksanakan pekerjaan. Berbeda dengan pengisian buku kegiatan Prakerin yang lebih bersifat laporan, perkembangan dan bukti kegiatan peserta didik selama melaksanakan praktek kerja di Institusi Pasangan berdasarkan atas kriteria penilaian sesuai kriteria standar yang sudah berlaku dalam menilai karyawan/tenaga kerja tetap di Institusi Pasangan (DU/DI) masing-masing.

c.       Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan Penilaian (penilaian) adalah sepenuhnya menjadi wewenang pihak Institusi Pasangan (DU/DI) tempat dilaksanakannya praktek kerja pelatihan di Industri dengan aspek yang dinilai meliputi :
1. Aspek Teknis
Tingkat penguasaan keterampilan peserta didik dalam penyelesaian pekerjaannya (kemampuan produktif)
2. Aspek Non Teknis
Sikap dan perilaku peserta didik selama melaksanakan praktek kerja seperti : disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kerjasama dan lain-lain





BAB III
PENUTUP


                   Setiap pembahasan di atas pada dasarnya dikaitkan dengan rencana kegiatan Prakerin untuk tahun pelajaran 2008/2009. Oleh karena itu setiap upaya yang dilakukan oleh setiap unsur kelembagaan pada Prakerin ini perlu didorong, dibimbing dan diarahkan pada peningkatan efektifitas pelaksanaan Prakerin. Rencana kerja Prakerin diharapkan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di dunia usaha dan dunia industri, baik bagi para peserta didik sebagai subjek pelaku dari program Prakerin maupun para pembimbing/instrukur dan staf keanggotaan dari kelembagaan Prakerin, serta sekolah pada umumnya.
                   Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan dan kerjakan ini dapat dipetik manfaatnya dikemudian hari.










JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

NO.

URAIAN KEGIATAN

PELAKSANAAN
1.
Perbaikan nilai Raport Sem 1 s.d. 3
1 s.d. 31 Desember 2008
2.
Penyerahan Perlengkapan
28 s.d. 31 Juli 2008
3.
Pembekalan Siswa 1
20 Desember 2008
4.
Pembekalan Siswa 2
12 Januari 2009
5.
Pelepasan peserta Prakerin
 02 Januari 2009
6.
Pelepasan peserta Prakerin
12 Januari 2009
7.
Pelaksanaan Prakerin
02/12 Januari s.d. 28 Maret 2009
8.
Monitoring 1 oleh Pembimbing
27 s.d. 31 Januari 2009
9.
Monitoring 2 oleh Pembimbing
23 s.d. 28 Februari 2009
10.
Supervisi oleh TIM
3 s.d. 8 Maret 2009
11.
Penjemputan peserta Prakerin
30 s.d. 31 Maret 2009
12.
Masuk Sekolah/KBM
1 April 2009
13.
Pengumpulan Jurnal, Buku Nilai dan Laporan
1 s.d. 4 April 2009
14.
Evaluasi Kegiatan
April 2009











2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar